A.
FUNGSI
KURIKULUM
Hendyat soetopo dan
soemanto (1986) membagi fungsi kurikulum menjadi 7 bagian yaitu:
1.
Fungsi
kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Maksudnya bahwa kurikulum
merupakan suatu alat atau usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang
diinginkan oleh sekolah yang dianggap cukup tepat dan penting untuk dicapai.
2.
Fungsi
kurikulum bagi anak. Maksudnya kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun
yang disiapkan untuk siswa sebagai salah satu konsumsi bagi pendidikan.
3.
Fungsi
kurikulum bagi guru. Ada tiga macam yaitu: a) sebagai pedoman kerja dalam
menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar bagi anak didik, b) sebagai
pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan, c) sebagai pedoman dalam mengatur
kegiatan pendidikan dan pengajaran.
Baca Selanjutnya ...
4.
Fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah dan Pembina sekolah. Dalam arti :a) sebagai
pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar, b)
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi, untuk menunjang situasi belajar
yang lebih baik, c)sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam
memberi bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi belajar,d) sebagai
pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih lanjut,e)sebagai pedoman untuk
mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.
5.
Fungsi
kurikulum bagi orang tua murid. Maksudnya orang tua dapat turut serta membantu
usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya.
6.
Fungsi
kurikulum bagi sekolah pada tingkatan diatasnya. Ada dua jenis berkaitan dengan
fungsi ini yaitu pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan
guru.
7.
Fungsi
kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.
B.
KOMPENEN
KURIKULUM
Ralph W.Tyler dalam
bukunya basic principle of curriculumand Instruction yang dikutip Prof.
Drs. S Nasution,M.A(2003)
empat komponen kurikulum yakni, (1) tujuan, (2) bahan pelajaran, (3)
proses belajar mengajar,(4) evaluasi dan penilaian. Pola kurikulum yang
dikemukakan oleh Tyler tampaknya sangat sederhana, namun dalam kenyataannya
lebih kompleks. Tak mudah menentukan tujuan pendidikan atau pelajaran, tak
mudah pula menentukan bahan untuk mendidik anak agar menjadi manusia pembangun,
jujur, kerja keras, dsb. Menentukan PBM yang efektif tak kurang sulitnya,
karena keberhasilannya baru diketahui setelah dinilai.
Tiap komponen saling bertalian erat dengan semua komponen lainnya,
jadi tujuan bertalian erat dengan bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan
penilaian. Artinya tujuan yang berlainan, kognitif, efektif, psikomotorik akan
mempunyai bahan pelajaran yang berlainan, proses belajar mengajar yang lain dan
harus dinilai cara yang lain pula. Kesaling terkaitan komponen – komponen itu
dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Tanda panah 2 arah melambangkan interelasi/ antara komponen –
komponen kurikulum. Tiap komponen yang manapun ada hubungannya dengan semua
komponen lainnya. Tidak mudah menentukan pengetahuan yang mendukung tercapainya
tujuan pendidikan nasional. Setiap komponen ternyata mengandung masalah –
masalah yang kompleks dan bertambah kompleks lagi bila di kaitkan secara
fungsional dengan komponen – komponen lainnya. Tiap bahan pelajaran dengan
tujuan tersendiri sering memerlukan proses belajar mengajar yang khas. Evaluasi
atau penilaian merupakan masalah yang tak selalu mudah untuk dipecahkan. Untuk
bahan dan tujuan tertentu relative mudah ditentukan alat penilaiannya,
khususnya mengenai bahan berupa fakta dan informasi. Dalam mengembangkan
kurikulum, secara teoritis biasanya mulai dengan merumuskan tujuan kurikulum,
di ikuti oleh penentuan atau pemilihan bahan pelajaran, proses belajar
mengajar, dan alat penilaiannya.
C.
Pengembangan
kurikulum
Kurikulum berlandaskan
factor-faktor sebagai berikut:
1.
Tujuan
filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan
tujuan institusional.
2.
Social
budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat
3.
Perkembangan
peserta didik,yang menunjukan pada karakteristik perkembangan peserta didik.dsb
Langkah-langkah
pengembangan perangkat kurikulum dalam bentuk silabus,dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1.
Penentuan
format dan sistematika silabus
Silabus sebagai sub-sistem pembelajaran terdiri dari
komponen-komponen yang satu sama lain saling berhubungan dalam rangkaian
mencapai tujuan.
2.
Penentuan
kemasan silabus
Kemasan adalah bentuk atau format fisik
silabus.penentuan kemasan silabus berdasarkan atas prinsip
keterbacaan,kepraktisan dalam menggunakan dan kemudahan dalam membawa dan
menyimpan.
3.
Penentuan
kemampuan dasar
Kemampuan dasar merupakan perincian lebih lanjut dari
standar kompetensi. Kemampuan dasar adalah pengetahuan,ketrampilan,
4.
Penentuan
materi pembelajaran dan uraian
Materi pembelajaran adalah pokok-pokok materi pelajaran
yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kemampuan dasar
5.
Penentuan
pengalaman belajar
6.
Penentuan
alokasi waktu
Waktu disini adalah perkiraan berapa lama siswa
mempelajari materi yang telah ditentukan.
7.
Penentuan
sumber acuan
8.
Pengembangan
satuan pelajaran
D.
Prinsip-prinsip
pengembangan
1.
Prinsip
berorientasi pada tujuan
2.
Prinsip
relevansi
3.
Prinsip
efisiensi dan efektivitas
4.
Prinsip
fleksibilitas
5.
Prinsip
kontinuitas(berkesinambungan)
6.
Prinsip
keseimbangan
7.
Prinsip
keterpaduan
8.
Prinsip
mutu
Baccarat and Gambling | Free Baccarat | Play Now
BalasHapusPlay Baccarat, or Pai Gow Poker, from the comfort 1xbet of your home! Baccarat is deccasino an exciting 바카라사이트 game where you're in the know. Learn the rules, how to play,