Kamis, 14 Juni 2012

KOMPONEN KURIKULUM


A.    FUNGSI KURIKULUM
Hendyat soetopo dan soemanto (1986) membagi fungsi kurikulum menjadi 7 bagian yaitu:
1.      Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Maksudnya bahwa kurikulum merupakan suatu alat atau usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah yang dianggap cukup tepat dan penting untuk dicapai.
2.      Fungsi kurikulum bagi anak. Maksudnya kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah satu konsumsi bagi pendidikan.
3.      Fungsi kurikulum bagi guru. Ada tiga macam yaitu: a) sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar bagi anak didik, b) sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan, c) sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran.
Baca Selanjutnya ...

4.      Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan Pembina sekolah. Dalam arti :a) sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar, b) sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi, untuk menunjang situasi belajar yang lebih baik, c)sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberi bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi belajar,d) sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih lanjut,e)sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.
5.      Fungsi kurikulum bagi orang tua murid. Maksudnya orang tua dapat turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya.
6.      Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkatan diatasnya. Ada dua jenis berkaitan dengan fungsi ini yaitu pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan guru.
7.      Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.

B.     KOMPENEN KURIKULUM
Ralph W.Tyler dalam bukunya basic principle of curriculumand Instruction yang dikutip Prof. Drs. S Nasution,M.A(2003)
empat komponen kurikulum yakni, (1) tujuan, (2) bahan pelajaran, (3) proses belajar mengajar,(4) evaluasi dan penilaian. Pola kurikulum yang dikemukakan oleh Tyler tampaknya sangat sederhana, namun dalam kenyataannya lebih kompleks. Tak mudah menentukan tujuan pendidikan atau pelajaran, tak mudah pula menentukan bahan untuk mendidik anak agar menjadi manusia pembangun, jujur, kerja keras, dsb. Menentukan PBM yang efektif tak kurang sulitnya, karena keberhasilannya baru diketahui setelah dinilai.
Tiap komponen saling bertalian erat dengan semua komponen lainnya, jadi tujuan bertalian erat dengan bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian. Artinya tujuan yang berlainan, kognitif, efektif, psikomotorik akan mempunyai bahan pelajaran yang berlainan, proses belajar mengajar yang lain dan harus dinilai cara yang lain pula. Kesaling terkaitan komponen – komponen itu dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
 
Tanda panah 2 arah melambangkan interelasi/ antara komponen – komponen kurikulum. Tiap komponen yang manapun ada hubungannya dengan semua komponen lainnya. Tidak mudah menentukan pengetahuan yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional. Setiap komponen ternyata mengandung masalah – masalah yang kompleks dan bertambah kompleks lagi bila di kaitkan secara fungsional dengan komponen – komponen lainnya. Tiap bahan pelajaran dengan tujuan tersendiri sering memerlukan proses belajar mengajar yang khas. Evaluasi atau penilaian merupakan masalah yang tak selalu mudah untuk dipecahkan. Untuk bahan dan tujuan tertentu relative mudah ditentukan alat penilaiannya, khususnya mengenai bahan berupa fakta dan informasi. Dalam mengembangkan kurikulum, secara teoritis biasanya mulai dengan merumuskan tujuan kurikulum, di ikuti oleh penentuan atau pemilihan bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan alat penilaiannya.



C.     Pengembangan kurikulum
Kurikulum berlandaskan factor-faktor sebagai berikut:
1.      Tujuan filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional.
2.      Social budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat
3.      Perkembangan peserta didik,yang menunjukan pada karakteristik perkembangan peserta didik.dsb
Langkah-langkah pengembangan perangkat kurikulum dalam bentuk silabus,dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Penentuan format dan sistematika silabus
Silabus sebagai sub-sistem pembelajaran terdiri dari komponen-komponen yang satu sama lain saling berhubungan dalam rangkaian mencapai tujuan.
2.      Penentuan kemasan silabus
Kemasan adalah bentuk atau format fisik silabus.penentuan kemasan silabus berdasarkan atas prinsip keterbacaan,kepraktisan dalam menggunakan dan kemudahan dalam membawa dan menyimpan.
3.      Penentuan kemampuan dasar
Kemampuan dasar merupakan perincian lebih lanjut dari standar kompetensi. Kemampuan dasar adalah pengetahuan,ketrampilan,
4.      Penentuan materi pembelajaran dan uraian
Materi pembelajaran adalah pokok-pokok materi pelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kemampuan dasar
5.      Penentuan pengalaman belajar
6.      Penentuan alokasi waktu
Waktu disini adalah perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang telah ditentukan.
7.      Penentuan sumber acuan
8.      Pengembangan satuan pelajaran
D.    Prinsip-prinsip pengembangan
Oemar hamalik (2001) membagi prinsi pengembangan kurikulum menjadi 8 macam yaitu:
1.      Prinsip berorientasi pada tujuan
2.      Prinsip relevansi
3.      Prinsip efisiensi dan efektivitas
4.      Prinsip fleksibilitas
5.      Prinsip kontinuitas(berkesinambungan)
6.      Prinsip keseimbangan
7.      Prinsip keterpaduan
8.      Prinsip mutu
 

1 komentar:

  1. Baccarat and Gambling | Free Baccarat | Play Now
    Play Baccarat, or Pai Gow Poker, from the comfort 1xbet of your home! Baccarat is deccasino an exciting 바카라사이트 game where you're in the know. Learn the rules, how to play,

    BalasHapus